Rabu, 22 Juni 2016

Cerita~postpone...wait a moment...

Bermain peran...
Memainkan berbagai peranan..,
Wajah seram, bengis...itu aku...
Wajah memelas, menjijikkan..itu aku..
Wajah cerah ceria,..yang memuakkan...itu aku...
Menyembunyikan perasaan didepan mu..dan didepan dunia kita...ya dunia kita yang memang cuma kita yang tau...

Aku..menunduk saja..daripada terbawa rasa mu..
Kamu..menunduk saja...daripada ikut masuk kedalam sandiwara...

Bermain peran...
Pura pura.., cuma pura pura lembut menghujam tatap mata ku, mengorek ada apa di ujung pojok hati mu sebelah kiri ...
Ohh..ada aku meringkuk disana..kau belenggu dengan pagu dua sisi...

Maafkan aku jika gerakku melukai mu..
Mengiris..
Tapi aku juga perih, yang membuat aku tersenyum..
Karena memang salahku...
Maafkan aku...
Aku berhenti bermain peran...
Sebentar...

Kamis, 16 Juni 2016

Suatu sore saat degup jantung terkontrol seirama dengan kemunafikan...

Akhirnya aku, hebat sekali aku...
Berkamuflase...
Ber-acting...
Menyembunyikan hal sebesar- besar..dengan satu raut muka tanpa dosa...dasar muka dua...!!
Selalu saja...
Elegan.., terlalu elegan dengan gerakan yg sudah terhitung seirama nafas.., satu ketuk dua ketuk..,
Ya...sangat elegan...like a professional...
Tapi sekarang, bingung sendiri..
Mau mulai dari mana,..dengan apa?, dan untuk apa...?
Untuk apa...?
Untuk apa...?
Seharusnya ini jadi pertanyaan besar...
Untuk apa..?

Rabu, 15 Juni 2016

Sejenak mimpi disenja hari...sampai kaki tidak memijak ke bumi

Matahari...Matahari...jangan dulu pergi...
Biar kutambat, agar kau tidak tenggelam...
Biar sore ngga cepet berlalu...kuikat matahari kutambatkan di kaki...
Suasana indah...tawa renyah..senyum bukan seringai..
Sapa mesra..,hahhh..berlebihan sepertinya...
Tapi aku suka...aku suka...aku suka...
Haha...sepertinya ngga rela ditinggal senja...
Biarkan suasana...biarkan senyum sendiri...
Hari ini indah...hari ini indah dengan matahari bercorak bunga-bunga...
Binar mata itu...sederhana..tapi aku suka...

Senin, 13 Juni 2016

Aku sedang berkaca..

Hai muka dua...
Mana yang kau pilih...?
Langit biru bergaris putih, tidak mesti bersih, atau abu abu bercorak jingga, bergaris hitam...??

Iya HITAM...!!!!!

Lihat mukaku dalam kaca menyeringai...seringai srigala yang ku anggap sebagai senyuman terindah...
Lihat mukaku dua...muka dua didalam kaca...

Lets move on, ..

....
bahkan aku ngga mampu usir kamu dari otakku..
Astaghfirullah...

...dan aku...

Hei..
Maafkan aku...
Curi curi mencari ekor mata mu...
Sebenernya ingin lama lama...
Tapi coba kita baca Surat AnNur 30-31..
Aku akan memilih tunduk kepada perintah Rabb ku..
Maafkan aku...

Rabu, 08 Juni 2016

Cerita tentang ~ia~

Hujan hujan...jangan marah...
Tetap riang, berirama yang tak pernah bisa diterjemahkan...tak pernah bisa...
Tetap saja me-nina bobo kan kami..dan aku...
Gerimis gerimis turun turun seperti selimut..seperti dingin..seperti sesak...
Aku duduk disini menghitung air yang turun...
Air yang turun lalu mengalir tipis tipis melewati dinding dinding yang mulai buram buram...

Hei..aku teringat cerita semalam...cerita cerita tentang cerita yang terlalu sering aku ceritakan...
Hahaha...bosan mungkin dinding itu dengar...
Tutup telinga ia..
Mungkin ~ia~ sang tokoh dalam cerita, tau..
Atau merasa...
Atau...ahh..lupakan...
Doakan saja untuknya..tak usah ingat, ingatkan ia...
Hujan hujan masih saja
Kabut tidak turun..masih saja bertahta di sela sela hati yang memang sedang berkabut...
Ketika aku temukan, ah..aku tidak menemukan~ia~..
Aku pilihkan kata kata yang tepat, untuk mengungkapkan ia ada..ada dengan senyum..ada dengan tawa..ada dengan raut manismu~ia tau aku sambil tersenyum menulis ini~,..ah..aku bilang lupakan..!!!!!!
Hahaha...ceritanya masih panjang...
Meski bersama ~ ia~ sang tokoh dalam cerita ~ tidak lama, sekedip mata saja...
Tapi ia titipkan sebuah..ah..bukan sebuah..sebagian atau sekeping..ah..bukan juga..
Mungkin lebih tepat satu helai, meski kurang tepat, aku setuju ,"satu helai"...karenanya sebuah dibagi seribu bagian yg tipis itu aku namakan satu helai...
ya..itu yang membuat aku masih mengulang ulang cerita..cerita tentang ~ia~..

Sabtu, 04 Juni 2016

Bukan ~a compliance~ kepada Anda..sama sekali bukan

Kabut...
Memucat...
Dingin mukaku..pucat ia..
Beku kaku ia...
Menipu cermin...

Menipu cermin...menipu cermin...
Tak parau lagi suara...parau..parau...
Anda benar- benar tak mengerti..
Mengerti benar-benar..

Bagaimana anda punya hati, sedangkan seluruh hati anda ada disini..
Anda benar-benar tak merasa..
Kugenggam kugenggam erat...
Tak memberi denyut...tapi ia tak mati..sungguh ia tak mati...
Cuma sekedar suara saja...suara yang tak parau..bukan ingin disapa...
Atau pura-pura...
Cukup berpura-pura...

Hey, lihat matahari meninggi, menyengat..mengusir kabut pagi pagi yang membuat aku kaku...
Dan aku masih melihat mukaku dicermin
..yang masih menipu..
Pucat ia masih kaku...

.....

Surat AnNur : 26

Jumat, 03 Juni 2016

Dialog mu seharian ini..dari pagi sampai sore.., aku tak mengerti..~pura-pura~

Plong.. bengong...plong...
Plang.. bengang...plang...
Plung.. bengung...plung...
Kenapa berusaha plong ketika pling...atau malah pleng...
Sedheng..gendheng...
Teriak - teriak saja...
Atau bersuara...
Atau bernafas seperti gemuruh..terlalu halus malah...
Dendam...?
Tidak...
Marah...?
Tidak...
Sakit hati..?
Sedikit saja...
Ah..tidak...tidak...
Tidak seharusnya...
Maka nya tidak bicara...
Atau sekedar menyapa, ..tertawa...
Lalu...apa..?

Kamis, 02 Juni 2016

Frasa ketika melihat mu...

Dingin dungu pagi pagu...
Hahaha..ambigu...
Tak semua tau...tentang kamu bukan anda...
Aku terbatuk, sesak sekali...
Sepertinya aku butuh tissue..
Untuk menutup muka...muka muka dua ku..
Hahaha...terdiam..kenapa kamu diam..
Aku ngga mau lagi berbahasa dengan mata...
Atau berbahasa dengan kata yang tidak sederhana,..
Seperti A...
Berujung U..
Lalu diam lagi...