Rabu, 08 Juni 2016

Cerita tentang ~ia~

Hujan hujan...jangan marah...
Tetap riang, berirama yang tak pernah bisa diterjemahkan...tak pernah bisa...
Tetap saja me-nina bobo kan kami..dan aku...
Gerimis gerimis turun turun seperti selimut..seperti dingin..seperti sesak...
Aku duduk disini menghitung air yang turun...
Air yang turun lalu mengalir tipis tipis melewati dinding dinding yang mulai buram buram...

Hei..aku teringat cerita semalam...cerita cerita tentang cerita yang terlalu sering aku ceritakan...
Hahaha...bosan mungkin dinding itu dengar...
Tutup telinga ia..
Mungkin ~ia~ sang tokoh dalam cerita, tau..
Atau merasa...
Atau...ahh..lupakan...
Doakan saja untuknya..tak usah ingat, ingatkan ia...
Hujan hujan masih saja
Kabut tidak turun..masih saja bertahta di sela sela hati yang memang sedang berkabut...
Ketika aku temukan, ah..aku tidak menemukan~ia~..
Aku pilihkan kata kata yang tepat, untuk mengungkapkan ia ada..ada dengan senyum..ada dengan tawa..ada dengan raut manismu~ia tau aku sambil tersenyum menulis ini~,..ah..aku bilang lupakan..!!!!!!
Hahaha...ceritanya masih panjang...
Meski bersama ~ ia~ sang tokoh dalam cerita ~ tidak lama, sekedip mata saja...
Tapi ia titipkan sebuah..ah..bukan sebuah..sebagian atau sekeping..ah..bukan juga..
Mungkin lebih tepat satu helai, meski kurang tepat, aku setuju ,"satu helai"...karenanya sebuah dibagi seribu bagian yg tipis itu aku namakan satu helai...
ya..itu yang membuat aku masih mengulang ulang cerita..cerita tentang ~ia~..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar